oleh :
Annisa Hurul dan Diana Jamilah
KPI A / 7
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah sautu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi (Hoffer dkk,1998).
Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hiduonya disebut daur pengembangan sistem informasi ()
A. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Untuk suksesnya penerapan sistem informasi, maka diperlukan hal lain selain pemahaman tentang berbagai teknologi komputer dan telekomunikasi, yakni pemahaman tentang arah bisnis di masa depan yang memungkinkan tersedianya seperangkat sumber daya sistem informasi bagi perusahaan.
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari fihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.
Untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah proyek baru yang ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analisis sistem dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal. Dalam hal ini, auditor internal berfungsi untuk memastikan bahwa rancangan sistem memenuhi persyaratan yang mencakup keakurasian, kontrol, keamanan, kemudahan untuk di audit (McLeod,1998).
Seperti kita ketahui penggunaan komputer pada aktivitas bisnis ditunjang dengan tersedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan informasi dapat dilakukan lebih mudah,efektif, dan efisien. Pada awalnya para pelaku bisnis hanya mengandalkan pemecahan masalah dengan bantuan teknologi komputer semata. Saat itu teknisi dan programer menjadi andalan bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan suatu sistem informasi yang mampu memecahkan masalah-masalah mereka. Tetapi di sisi lain para pelaku bisnis ini seringkali kurang memahami kelebihan dan keterbatasan teknologi komputer, sehingga pada penggunaannya mereka sering mengalami kesulitan. Sementara itu teknisi dan programer sebagai pembuat program sering kurang memahami aplikasi bisnis yang akhirnya menimbulkan kesenjangan komunikasi antara para pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan para teknisi/programer sebagai pembuat software aplikasi bisnis.
Kesenjangan komunikasi antara pelaku bisnis sebagai pengguna komputer dan pembuat program aplikasi dapat dijembatani dengan adanya seorang analisis sistem informasi/sistem informasi manajemen. Seorang analisis sistem informasi dapat membantu meningkatkan kemampuan pemrosesan suatu sistem informasi berbasis komputer.
Analisis sistem informasi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam penggunaan komputer untuk kegiatan bisnis. Saat ini para analis sistem informasi tidak hanya sebagai perantara yang menjembatani masalah yang dihadapi oleh para pengguna komputer dasn teknisi/programernya. Dengan metode yang akan diuraikan, seorang analisis akan bekerja dengan lebih produktif lagi.
B. ARTI VISI DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Tugas untuk mengembangkan visi dan rancangan sistem organisasi ini merupakan hal yang relatif baru bagi kebanyakan organisasi. Beberapa organisasi memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan visi dan rancangan sistem informasinya. Akibatnya tiap organisasi memiliki pemahaman tersendiri tentang visi informasinya. Akibatnya tiap organisasi memiliki pemahaman tersendiri tentang visi dan rancangan sistem informasi ini.
Visi informasi adalah ungkapan tertulis tentang keadaan masa depan dari apa yang diharapkan untuk kepntingan penggunaan informaswi dan manajemen organisasi. Sedangkan rancangan teknologi informasi adalah cara sumber daya informasi seharusnya digunakan untuk mencapai visi informasi.
Visi dan rancangan informasi ini dibuat dalam bentuk seperangkat pedoman tertulis, kebijakan, gambar-gambar, atau aturan-aturan dimana perusahaan seharusnya beroperasi dan membuat keputusan sehingga perusahaan dapat menggunakan visi tersebut untuk perencanaan dan operasional sistem informasi di perusahaan.
Suatu visi dan rancangan sistem infotrmasi perlu menambahkan nilai yang lebih pada organisasi ketika visi dan rancangan tersebut disebutkan secara menyeluruh tidak perlu terinci dan yang terpenting adalah dapat dikomunikasikan dengan jelas. Tujuan dari pernyataan visi dan rancangan ada baiknya tidak menyebutkan tindakan nyata yang harus dilakukan oleh orang per orang. Dengan perubahan teknologi yang begitu cepat, penentuan jawaban yang benar tentang setiap masalah sangatlah sukar juga suatu visi dan rancangan sistem informasi harus membuat gambaran yang sejelas mungkin tentang penggunaan dan pengelolaan informasi di masa depan. Pernyataan tersebut hendaknya merupakan standar bagi setiap orang yang ada di dalam dan di luar organisasi.
Suatu visi dan rancangan sistem informasi di rancang dengan baik ketika semua sumberdaya informasi telah dikonseptualkan sebagai suatu sistem yang kompleks. Untuk menerangkan sistem seperti ini, juga perlu dimasukan rencana operasi di masa depan dari suatu sistem dan aturan yang harus dijalankan oleh sistem itu. Perancangan sistem informasi yang ideal untuk masa depan sangat baik dilakukan dengan memikirkan semua sumberdaya informasi dalam organisasi sebagai suatu sistem tunggal yang dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusianya, perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis di masa depan.
Rancangan informasi bagi perusahaan hendaknya menyeluruh tidak aspek komponen teknologi saja, seperti sistem mainframe, aplikasi komputer mikro atau telekomunikasi. Suatu visi sistem informasi dapat seharusnya membantu mengurangi otomasi yang terpisah dalam organisasi. Pembicaraan tentang rancangan sistem informasi hendaknya mempertimbangkan apa yang berkembang di luar organisasi. Jika sekarang berkembang telekomunikasi teleconference misalnya, maka perlu dipertimbangkan apakah perusahaan perlu memasukkannya dalam visi dan rancangan sistem infoirmasi. Singkatnya semua aplikasi bisnis teknologi informasi sekarang dan masa depan harus dipertimbangkan dalam pengembangan visi dan rancangan informasi.
Visi Sistem Informasi
Sebelum dirancang sumber daya teknologi informasi yang digunakan maka perlu diketahui keinginan atau harapan organisasi terhadap penggunaan informasi. Harapan-harapan yang diinginkan oleh perusahaan membutuhkan pemahaman terhadap bisnis di masa depan dan peran informasi dalam dunia persaingan di masa depan.
Isi dari keputusan rancangan sistem informasi adalah :
1. Aspek manajerial meliputi peran manajer, fungsi kepemimpinan teknologi produktivitas dan penekanan terhadap kualitas, orientasi terhadap pelayanan dan profesionalisme
2. Aspek sistem manajemen meliputi peran organisasi sistem informasi, besarnya perangkat aplikasi, mekanisme yang mengaitkan dengan rencana bisnis, mekanisme perencanaan dan pengawasan sistem informasi
3. Aspek infrastruktur meliputi lokasi, workstation dan lain-lain
4. Aspek data meliputi kepemilikan dan penyebaran data, pengelola, keamanan data, siapa yang mengakses data dan siapa yang mengakses data ke fihak luar
5. Aspek aplikasi meliputi siapa pengguna, lokasi aplikasi sistem informasi
Langkah-langkah pengembangan visi dan rancangan informasi :
1. Review situasi organisasi saat ini
2. Analisis arah strategi perusahaan
3. Kesadaran akan adanya kecenderungan umum teknologi
4. Identifikasi visi untuk peran informasi
5. Menentukan rancangan
6. Mengkomunikasikan visi dan perancangan
7. Rencana perpindahan (migration Plan)
Visi dan rancangan sistem informasi adalah :
1. Proses perencanaan lebih baik
2. Alat komunikasi untuk manajemen puncak
3. Membantu pemasok sistem, memiliki rancangan juga membantu organisasi sistem informasi membeli produk dan jasa sistem informasi
4. Menciptakan suatu keterkaitan bagi keputusan
5. Pencapaian integrasi dan desentralisasi
6. Pengevaluasian pilihan-pilihan (pilihan penerapan teknologi yang harus disadari oleh manajemen)
7. Pemenuhan harapan manajemen
C. ANALISIS SISTEM
Dalam suatu sistem informasi yang lebih kompleks, seperti sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka masalah-masalah yang timbulpun akan lebih kompleks lagi. Karena satu saja sub sistem mengalami masalah akan berdampak pada aktivitas sub sistem yang lainnya.
Pada perusahaan-perusahaan yang mengandalkan otomatisi pekerjaan pada komputer, diperlukan seorang tenaga ahli yang harus mampu memahami dan sekaligus memberikan jalan keluar atas permasalahan tersebut. Jika perusahaan menginginkan aktivitas usahanya bekerja dengan lebih produktif dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik, maka komputer dijadikan andalan untuk memecahkannya. Dan obat teknisi dan komputer adalah alat yang dapat memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.
Analisis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar dengan masalah yang dihadapi.
Tugas utama seorang analisis sistem ini adalah menganalisis sistem yang telah ada, mengembangkannya dan menyusun sistem baru terutama pada sub sistem yang bermasalah dengan bantuan teknologi komputer.
Kunci utama yang perlu diperhatikan adalah mengkombinasikan antara hasil analisisnya dengan teknologi komputer sehingga menjelaskan bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dengan metodologi yang tersedia dan teknologi komputer yang dimiliki dapat memberikan hasil yang terbaik dalam meningkatkan aktivitas perusahaan. Rancangan pengumpulan data, pemasukan, pemrosesan dan penyimpanan data di komputer haruslah disajikan secara efektif sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tepat waktu bagi pengguna komputer.
Tugas seorang analisis sistem bukan saja menganalisis dan mendesain sistem, tetapi lebih dari itu Ia haruslah mampu menyajikan satu sistem informasi manajemen yang terpadu. Analisis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan. Dengan uraian tugas dan tanggung jawab seperti itu maka seorang analisis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi. Analisis sistem bukanlah seorang programer yang ditugaskan atau merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah.
Seorang programer komputer belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan dalam penyusunan sistem informasi manajemen, suatu sistem informasi yang memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan.
Dalam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan diperlukan orang yang mampu memahami sistem informasi, masalah–masalah yang dihadapi dalam sistem informasi perusahaan tersebut, dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan teknologi komputer.
Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan dan bukan bagaimana caranya. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan.
D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ANALISIS SISTEM
Untuk menjaga agar setiap bagian dalam perusahaan tidak tumpang tindih dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya maka dalam hal ini diperlukan untuk menguraikan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian agar jelas dan terinci.
Di perusahaan-perusahaan besar keberadaan analisis sistem pada umumnya berada pada divisi pengembangan di bawah tanggung jawab manajer pusat pengembangan. Seorang analisis sistem harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan fihak-fihak lain seperti pemakai komputer, manajemen, teknisi bagian administrasi programer, penyedia hardware dan software dan database administrator. Untuk mendukung pekerjaannya, seorang analisis sistem juga harus memiliki kualifikasi khusus dalam bidang pendidikan. Ia harus seorang sarjana atau master dalam bidang komputer bisnis, statistik ataupun teknis industri. Pengalaman dalam penyusunan program sangat diperlukan, yang ditunjang dengan pelatihan dan pengalaman dalam aktivitas dan sistem bisnis. Pelatihan terhadap seorang analisis sistem tentunya akan mendukung pekerjaannya terutama pelatihan yang memberikan pengetahuan tentang metode-metode yang digunakan dan struktur-struktur sistem yang ada. Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan dan tertulis merupakan nilai tambah yang baik dapat diabaikan bagi seorang analisis.
E. URAIAN TUGAS ANALISIS SISTEM
Tugas Utama:
1. Mengumpulkan dan menganalisis data, dokumen, file, formulir yang di gunakan untuk mengembangkan sistem informasi manajemen. Analisis sistem bertanggung jawab dalam mempelajari masalah-masalah dan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk menentukan bagaimana teknologi komputer. Prosedur-prosedur dan sumber daya manusia dapat bersama-sama memecahkan masalah dan mengembangkan sistem yang ada secara terpadu.
2. Menyusun dan menganalisis laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporkan semua kekurangan-kekurangan tersebut kepada pemakai sistem
3. Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru
4. Mendesain sistem dan metode untuk di komputerisasikan berdasarkan sistem informasi manajemen yang ada dan memberikan petunjuk penggunaannya.
5. Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut
6. Mempertanggungjawabkan temuan-temuan, rekomendasi-rekomendasi dan spesifikasi secara formal baik lisan maupun dalam laporan resmi
Tanggung jawab :
1. Melakukan evaluasi proyek
2. Menganalisis sistem yang ada untuk mengetahui masalah yang ada dan kemungkinan pemecahannya
3. Mendefinisikan pengembangan atau perubahan sistem bila diperlukan
4. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah
5. Memilih perangkat keras dan perangkat perangkat lunaknya(dengan persetujuan atasan)
6. Mendesain alur dan produksi sistem baru
7. Melakukan supervisi untuk penerapan sistem baru
Tugas-tugas :
1. Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran biaya dan jadwal pembuatan sistem\
2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan sistem sesuai dengan standar yang baik
3. Melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan cara lainnya
4. Menganalisa dan mendokumentasikan sistem yang telah berjalan
5. Merumuskan perlengkapan teknologi terbaru untuk menangani masalah-masalah perusahaan
6. Mempelajari pengetahuan teknologi manajemen yang akan menggunakan sistem
7. Melakukan evaluasi terhadap berbagai teknologi yang mungkin digunakan berdasarkan pertimbangan teknis, operasi dan ekonomi
8. Melakukan review terhadap sistem baru yang akan diajukan untuk persetujuan
9. Membuat desain dan melakukan uji coba protipe sistem baru
10. Mendesain struktur data dan file\mendesain input, output dan bahasa yang akan dipergunakan dalam sistem komputerisasi
11. Mendesain teknik dan bentuk pengumpulan data
12. Mendesain kontrol dan pengamanan sistem
13. Mempersiapkan spesifikasi penerapan program
14. Menerapkan, melakukan uji coba dan mengintegrasikan program
15. Melakukan supervisi penerapan program
16. Mengembangkan dan mengarahkan uji coba sistem dan rencana-rencana selanjutnya
Melihat tanggung jawab, tugas-tugas, persyaratan pendidikan dan pengalaman serta wawasan yang harus dimiliki oleh seorang analisis sistem, maka jelaslah bagi kita bahwa seorang analisis sistem diharapkan dapat menjadi orang yang mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan terutama dalam mengatasi kurangnya manajemen yang memahami teknologi komputer dan penerapannya dalam aktivitas bisnis. Tugas memecahkan masalah ini menjadi kunci utama dan suksesnya karir seorang analisis sistem. Jenjang karir seorang analis sistem adalah sebagai analis sistem pemula, analisis sistem, analisis sistem senior, kepala bagian analisis.
F. PERBEDAAN ANALISIS SISTEM DAN PROGRAMER
Seorang analisis sistem informasi mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan seorang programer. Analisis sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.
Perancangan sistem adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. Spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programer agar sistem informasi yang dirancang dapat diterapkan.
Penerapan sistem adalah menerapkan sistem dalam operasi organisasi. Program komputer diterapkan dan diuji coba. Manajer dan pemakai sistem dilatih untuk menggunakan sistem baru dan operasi organisasi dikonversikan pada sistem baru.
Dukungan sistem adalah tindak lanjut yang diberikan terhadap sistem informasi manajemen yang telah diterapkan dalam operasi perusahaan. Kegiatan ini mencakup pemeliharaan program dan meningkatkan kemampuan sistem.
Karakteristik programer berbeda dengan analisis sistem. Secara umum karakteristik programer adalah sebagai berikut :
1. Programer hanya bertanggung jawab terhadap program komputer yang meliputi komputer, mengoperasikan sistem dan kelengkapannya dan bahasa pemrograman yang digunakan
2. Pekerjaan programer merupakan suatu hal yang pasti. Penilaiannya berkisar pada benar atau tidaknya instruksi-instruksi dan logika program
3. Pekerjaan programer tidak banyak membutuhkan hubungan dengan fihak lain. Umumnya hanya terbatas dengan sesama programer dan analisis sistem yang menyiapkan spesifikasi program
Perbedaan tanggung jawab antara programer dan analisis sistem dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Sistem analisis tidak hanya berhadapan dengan program komputer. Ia juga bertanggung jawab dalam pemilihan perangkat komputer, orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi manajemen yang disusunnya, prosedur-prosedur sistem dan file/database yang digunakan
2. Kerja yang dihasilkan oleh analisis sistem bukan merupakan suatu hal yang pasti. Ada banyak kemungkinan jawaban betul atau salah. Solusi sistem merupakan suatu hal yang dapat dirundingkan
3. Hubungan yang harus dijalin oleh sistem analisis lebih luas dan lebih kompleks. Analisis sistem harus mampu menjalin hubungan dengan klien bisnisnya, fihak manajemen, programer, manajemen sistem informasi, auditor dan penjual sistem informasi manajemen yang masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
G. PERANAN ANALISIS SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH
Organisasi berada dalam lingkungan yang dinamis dan dinamika itu sering mendorong terjadinya perubahan pada organisasi. Perubahan-perubahan umumnya terjadi karena berubahnya peraturan pemerintah. Berubahnya tingkat dan jenis persaingan adanya teknologi baru baik dalam bidang informasi maupun bisnis dan berubahnya aktivitas bisnis. Penyesuaian terhadap adanya perubahan tersebut menuntut adanya sistem baru, baik dari hasil pengembangan maupun penyusunan sistem informasi manajemen baru. Salah satu tahap dalam pengembangan sistem informasi manajemen baru bagi suatu organisasi adalah melakukan analisis sistem yaitu suatu aktivitas mempelajari masalah dan menemukan pemecahan yang terbaik bagi masalh yang dihadapi. Dengan kata lain proses analisis ini dikatakan juga sebagai proses pemecahan masalah yang terbagi kedalam tiga tahap:
aktivitas Pertama, mengidentifikasikan masalah atau situasi yang perlu diperbaiki
Kedua, menentukan hasil yang akan di capai
Ketiga, mengidentifikasikan dan memilih alternatif pemecahan yang paling sesuai dengan masalah atau kondisi yang di hadapi.
Aktivitas pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi manajemen selain dibutuhkan oleh pengguna sistem (end users) juga didorong dengan adanya masalah (Problem), kesempatan (opportunity) dan pengarahan (directive)
Masalah (problem) adalah kondisi atau situasi yang tidak diharapkan terjadi yang menyebabkan terganggunya tujuan, sasaran, target dan penerapan kebijakan organisasi.
Kesempatan (oportunity) adalah pengembangan sistem yang ada, walaupun sistem tersebut masih layak dipergunakan.
1. Analisis Data dan Informasi
Sebuah sistem informasi manajemen harus mampu menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah ada masalah dalam merealisasikan rencana dan apakah ada kesempatan untuk memperbaiki penyimpangan. Peningkatan kualitas inforamsi bukan berarti peningkatan jumlah informasi, karena informasi yang berlebihanpun dapat menjadi masalah bagi organisasi/perusahaan.
Kondisi-kondisi dimana dibutuhkan peningkatan informasi terjadi apabila:
- Kurangnya informasi yang dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan atau informasi mengenai situasi terbaru
- Tidak tersedianya informasi yang relevan sehubungan dengan masalah yang dihadapi
- Informasi yang tersedia tidak memberikan manfaat bagi manajemen
- Terlambatnya informasi yang dibutuhkan
- Berlebihannya informasi yang tersedia
- Tidak akuratnya informasi yang tersedianya
- Adanya kesimpangsiuran data disimpan atau dikumpulkan di banyak bagian
- Data yang ada tidak fleksibel
James Watherbe (1984) mengelompokkan kerangka kerja yang terdiri dari enam kategori yang dijadikan dasar oleh analis sistem dalam memecahkan masalah yang dihadapi organisasi atau perusahaan :
1. Kebutuhan untuk meningkatkan kinerja (performance)
2. Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas informasi atau data (information)
3. Kebutuhan untuk meningkatkan bidang ekonomi atau biaya (economy)
4. Kebutuhan untuk meningkatkan pengendalian (control)dan keamanan
5. Kebutuhan untuk meningkatkan efisensi (efficiency) sumber daya manusia dan mesin
6. Kebutuhan untuk meningkatkan jasa/pelayanan (service) pada pelanggan, rekanan, pegawai dan fihak-fihak lainnya
2. Analisis Ekonomi
Keuntungan ekonomi merupakan pertimbangan paling umum yang mendorong dikembangkannya proyek sistem informasi manajemen
3. Analisis Pengendalian dan Keamanan
Untuk menjaga agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka semua aktivitas perusahaan perlu dipantau dan dikoreksi apabila terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan dan biasanya diterapkan untuk meningkatkan kinerja dari sistem, pencegah atau mendeteksi kecurangan atau kegagalan sistem dan menjamin keamanan dari data, informasi dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Analisis Efisiensi
pengertian analisis efisiensi adalah output dibandingkan dengan input, masalah-masalah dan kesempatan yang muncul dalam efisensi adalah bagaimana meningkatkan output dengan meminimalkan input.
5. Analisis Jasa/Pelayanan
Proyek pengembangan sistem pada umumnya juga didorong oleh keinginan manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen di dalam aktivitas usahanya. Analisis terhadap tingkat pelayanan yang diberikan. Umumnya dijadikan dasar dalam mengevaluasi bagaimana pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan selama ini.
Pengetahuan Seorang Analisis Sistem
1. Memiliki pengetahuan Teknik dan Teknologi Sistem Informasi Manajemen saat ini dan trend teknologi di masa yang akan datang
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman pemograman komputer
3. Memiliki pengetahuan bisnis secara umum
4. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah
5. Mampu berkomunikasi dengan baik
6. Mempunyai relasi yang Luas
7. Memiliki kemampuan formal dalam menganalisis dan merancang sistem
8. Berpengalaman
DAFTAR PUSTAKA
v Fakhri Muhammad Husein, Amin Wibowo, Februari 2000, Sistem Informasi Manajemen, Unit Penerbit dan Percetakan AMPYKPN, Yogyakarta
v Susanto Azhar, Sistem Informasi manajemen Konsep dan Pengembangannya, 2000, Lingga Jaya Bandung
v Davis Gordon B, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bag II, 1988, PT.Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
like this non,,
BalasHapus